DPW PPNI Jateng Minta Pemerintah Perhatikan Kesejahteraan Perawat
SEMARANG (Jatengdaily.com) -Pemerintah diminta untuk memperhatikan kesejahteraan dan status ketenagakerjaan perawat di Jawa Tengah. Sebab perawat telah membuktikan diri berjuang di garda terdepan dalam menangani pandemi covid-19.
Permintaan itu disampaikan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasionalis Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Kurnia Yuliastuti, saat melantik jajaran pengurus DPW PPNI Jateng, di Gradhika Bhakti Praja, Jalan Pahlawan, Sabtu (8/1). Pelantikan tersebut dihadiri antara lain Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno.
‘’Bahkan banyak perawat dan tenaga kesehatan yang gugur karena menangani pandemi. Semoga perjuangan dan lelah mereka terus memberikan suntikan semangat baru untuk perjuangan yang lebih besar,’’ kata Kurnia Yuliastuti.
Saat ini pun, lanjut dia, tenaga kesehatan juga berperan aktif membantu satgas covid dalam mempercepat vaksinasi. ‘’Untuk itu harapan kami, Pak Sekda dapat membantu kesejahteraan perawat, khususnya status kerja bagi perawat honorer, serta standar gaji perawat, terutama yang bekerja di instansi non pemerintah,’’ seru Kurnia Yuliastuti.
Insentif Nakes
Pada kesempatan itu, dia berterimakasih kepada pemerintah yang telah mencairkan insentif nakes dalam menangani covid-19. ‘’Kami harus berterimakasih, alhamadulillh Pak Sekda, untuk insentif covid-19, 2021 sampai hari ini sudah terealisasi semua,’’ kata dia menambahkan bahwa jumlah perawat aktif di Jateng saat ini 81.319 orang.
Kurnia Yuliastuti menegaskan bahwa perawat akan terus bersinergi dengan pemerintah untuk melayani masyarakat. ‘’Tugas mulia bagi kami untuk melayani masyarakat, bersama-sama pemerintah menyelesaikan masalah-masalah kesehatan di Jateng,’’ ujar dia.
Sekda Jateng, Sumarno, dalam sambutannya mengapresiasi perawat. Katanya, dalam setiap rapat membahas covid-19 yang selalu disebut adalah PPNI. ‘’Kondisi-kondisi darurat yang paling disebut PPNI. Jadi kami matur nuwun sekali kepada perawat. Saat kritis-kritis-kritisnya, Anda semua adalah orang-orang yang punya panggilan jiwa luar biasa. Tanpa panggilan jiwa, saya yakin tidak sanggup menjalani,’’ kata dia.
Perawat menurutnya, sabar dan tabah menghadapinya. Ketika masyarakat menjauh karena covid-19, perawat justru mendekat untuk melayani. ‘’Betapa luar biasanya panjenengan, ketika orang lain menjauh, panjenangan justru mendekat, untuk menangani itu semua. Bagaimana itu tidak luar biasa sekali. Masyarakat Indonesia sangat berterimakasih kepada panjenengan semua,’’ kata Sumarno.
Menurutnya, saat kondisi krisis pandemi, ia tak membayangkan andai tidak ada perawat. ‘’Saat kedaruratan kemarin, kalau tidak ada PPNI, kalau tidak ada PPNI bagaimana? Jadi kami sangat berterimakasih pada perawat. Mudah-mudahan bagian dari ibadah,’’ sambung dia.st