Buka Bersama Pengurus DPW PPNI Jateng : Kembalinya sang Komandan

AJANG buka puasa bersama jajaran pengurus DPW PPNI Jawa Tengah, Jumat (24/5) menandai kembalinya sang Komandan Dr Edy Wuryanto SKp MKep dari medan perang. Hampir satu tahun lamanya, Ketua DPW PPNI Jawa Tengah itu, berjibaku dalam ajang pemilihan umum legislatif. Hasilnya, sangat menggembirakan keluarga perawat. ‘’Ini menjadi kesempatan saya kembali bertatap muka dengan pengurus, setelah setahun bagi tugas dengan Pak Sekjen,’’ ujar Edy Wuryanto dalam acara tersebut.

Ia pun bercerita panjang lebar tentang petualangan barunya di dunia politik yang sama sekali belum dijamah sebelumnya. ‘’Dunia politik ini, terutama pemilihan anggota DPR RI, ketoke gampang. Tapi setelah didalami komplek luar biasa. Harus konsentrasi penuh. Lengah sedikit saja, habis. Dinamikanya komplek, Alhamdulillah lulus,’’ ujar doktor lulusan Universitas Gajahmada Yogyakarta itu.

Ia sangat mengapresiasi totalitas dukungan perawat di Jawa Tengah, khususnya di empat kabupaten, yaitu Grobogan, Blora, Rembang, dan Pati. Semangat mereka mengawal kesuksesan dirinya sangat luar biasa. ‘’Mereka mengawal hingga KPU pusat, alhamdulillah selamat, dengan suara ora ngisin-ngisini, 101.101,’’ ujar Edy Wuryanto.

Dibandingkan suara calon lainnya, perawat Jateng bisa berbangga. Sebab pencapaian calon incumbent bahkan di bawah angka itu. ‘’Semua bisa dicapai karena kebersamaan teman-teman perawat,’’ tambah dia

Panggung Besar

Edy Wuryanto menandaskan bahwa pilihan-pilihan jalan yang sulit memang menjadi karakter PPNI Jateng. Sudah menjadi kredo, dan semangat untuk memilih jalan yang terjal. ‘’Kita tidak memilih hidup yang normative atau cari aman. Kita biasa cari yang sulit, mendaki. Itu pilihan yang luar biasa,’’ ujar dia.

Ia sangat berharap PPNI menjadi pohon yang besar, tidak sekadar pohon kecil seperti bonsai. Untuk itulah harus mencari panggung besar di tingkat nasional. Keberadaan dirinya di DPR RI mudah-mudahan menjadi representasi perawat Jawa Tengah. ‘’Ini bagus untuk menjadi profesi yang diperhitungkan, agar perawat tidak disepelekan, kita gagah, diperhitungkan secara nasional. PPNI jaga kekompakan, jaga kebersamaan!’’ tandas Edy Wuryanto.

Di sisa masa jabatannya sebagai Ketua DPW PPNI Jateng, ia berharap proyek-proyek besar yang direncanakan bisa selesai tepat waktu. Salah satunya adalah mendorong DPD untuk mewujudkan nursing center di daerah. ‘’Rembang adalah contoh yang luar biasa, dengan anggota 600 bisa bangun gedung Rp 1,4 miliar dalam waktu 10 bulan. Ini hebat. Semangatnya luar biasa, tekadnya 2019 gedung jadi, Edy Wur ya jadi,’’ kata dia bangga.

Jepara, lanjut Edy Wuryanto, juga luar biasa, membangun gedung di pusat kota di atas tanah 1.300 m2 seharga Rp 1,1 miliar. Konsepnya sebagai hall, homestay, apotek, dan koperasi. ‘’Ini bisa menjadi saingan CJNC, menggabungkan pusat bisnis dan pengembangan keperawatan,’’ ujar dia.

Di luar itu sebelum tugasnya selesai, Edy ingin tambah satu monemun lagi berupa gedung di CJNC. Gedung itu akan difungsikan sebagai sekretariat bersama himpunan keperawatan. ‘’Agar gedung ini makin ramai, mudah-mudahan 1,5 tahun ini bisa selesai,’’ ungkap dia.

Tetapi kemudian Edy Wuryanto menambahkan bahwa dirinya belum tahu gambaran tugasnya di Jakarta sebagai wakil rakyat. ‘’Belum tahu sibuknya koyo opo, opo iso ngrangkep opo ora, belum tahu. Tapi kita lihat saja, tapi kita sudah punya pengalaman untukmanagemen tugas seperti itu,’’ pungkas Edy Wuryanto yang sore itu memperkenalkan beberapa anggota tim suksesnya, perawat-perawat yang bekerja keras di Grobogan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *